PMII Kuningan Kritisi Ketidakhadiran Bupati dalam Aksi Demonstrasi

Harian Kuningan – Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Kuningan menyampaikan kritik keras kepada Bupati Kuningan atas ketidakhadirannya dalam aksi demonstrasi mahasiswa dan Pedagang Kaki Lima (PKL) yang digelar pada Rabu, 2 Juli 2025.
Dalam pernyataan sikap oleh wakil ketua 1 PMII Kuningan, Rizal Nurfahrozy, menegaskan pentingnya kesehatan mental seorang pejabat publik dalam menjalankan roda pemerintahan. Kesehatan mental, menurut PMII, bukan semata-mata urusan pribadi, melainkan menyangkut kemampuan pemimpin untuk berpikir objektif, bersikap bijak, serta mampu membangun komunikasi lintas kepentingan dan generasi.
“Pejabat publik dituntut memiliki stabilitas emosional dan kesiapan menghadapi kritik, bukan sebaliknya menghindar dari ruang dialog,” ujarnya, Kamis (3/7/2025).
Rizal memandang absennya Bupati Kuningan dalam aksi demonstrasi tersebut sebagai bentuk indikasi kurang sehatnya mental kepemimpinan, khususnya dalam menghadapi dinamika sosial dan kritik dari masyarakat.
“Sebagai pemimpin daerah, Bupati seharusnya hadir dan membuka ruang dialog. Menghindar dari forum aspirasi bukanlah cerminan kepemimpinan yang sehat secara mental maupun etika publik,” lanjutnya.
PMII Kuningan kemudian menyampaikan empat poin tuntutan dalam pernyataan sikapnya:
Mendesak Bupati Kuningan untuk menunjukkan mental kepemimpinan yang sehat dan terbuka terhadap kritik rakyat.
Menilai ketidakhadiran dalam forum aspirasi sebagai bentuk pengabaian terhadap etika komunikasi antara pemerintah dan masyarakat.
Menyerukan perlunya pembenahan sikap dan budaya birokrasi yang lebih responsif, terbuka, dan berjiwa negarawan.
Menyatakan bahwa kepemimpinan yang kuat bukan diukur dari pencitraan, tetapi dari keberanian mendengarkan kritik dan hadir bersama rakyat.
Di akhir pernyataan, Rizal menegaskan komitmennya untuk terus berada di garda depan dalam mengawal demokrasi dan menyuarakan kepentingan rakyat kecil.
“Kritik bukan serangan. Demonstrasi bukan ancaman. Melainkan bentuk ekspresi cinta kami pada daerah Kabupaten Kuningan,” tegasnya.
Salam Pergerakan! Hidup Mahasiswa! Hidup Pedagang Kaki Lima!