OPINI

Perkara LSP P1: Antara Pentingnya Selangit dan Kenapa Kita Enggak Pernah Tahu

Oleh : Didin Gonggong
Aktivis Warung Kopi

Harian Kuningan – Begini, Saudara-saudara sekalian. Di negeri ini, banyak sekali hal-hal penting yang berseliweran di sekitar kita, tapi kita, sebagai rakyat jelata yang taat bayar pajak (semoga), seringkali malah garuk-garuk kepala. Salah satunya, ini, yang namanya Lembaga Sertifikasi Profesi P1 (LSP P1).

Mungkin Anda membayangkan, ini semacam perkumpulan rahasia yang anggotanya pakai jubah hitam dan mengadakan ritual di malam bulan purnama. Atau, paling tidak, lembaga yang mengurusi sertifikat tanah, biar enggak ada sengketa melulu. Wah, jauh panggang dari api, Saudara-saudara.

LSP P1 itu, ibaratnya, “anak kandung” dari sekolah atau kampus tempat Anda menuntut ilmu. SMK punya LSP P1, politeknik punya, bahkan mungkin universitas juga punya. Tujuannya mulia sekali, katanya: biar lulusan mereka enggak cuma modal ijazah yang gampang buat ngeganjel pintu, tapi juga punya sertifikat kompetensi yang membuktikan kalau dia itu memang “jagoan” di bidangnya.

Fungsi LSP P1: Memoles Calon Pekerja agar Kelihatan Kinclong

Jadi, apa saja kerjaan si LSP P1 ini? Jangan bayangkan mereka cuma duduk-duduk sambil ngopi dan ngerumpi soal harga cabai. Mereka itu kerjanya serius, lho:

Membuat Skema Sertifikasi: Ini kayak resep masakan, tapi buat keahlian. Misal, kalau mau jadi koki, resepnya harus bisa potong bawang tanpa nangis, masak nasi goreng yang enggak lengket, sampai bikin rendang yang rasanya sampai ke hati.

Menguji Calon Profesional: Nah, ini dia bagian serunya. Para lulusan itu diuji, disuruh praktik langsung. Ibaratnya, kalau Anda bilang bisa berenang, jangan cuma gaya bebas di darat. Harus nyebur kolam dan terbukti bisa sampai ujung tanpa megap-megap.

Mengeluarkan Sertifikat: Kalau sudah lulus uji, barulah keluar sertifikat sakti itu. Ini bukan cuma secarik kertas biasa, lho. Ini bukti otentik kalau Anda memang punya keahlian. Kalau zaman dulu, mungkin ini kayak stempel “lulus” dari pendekar yang sudah terbukti sakti mandraguna.

Intinya, LSP P1 ini tugasnya memoles para lulusan biar kinclong, biar kalau melamar kerja itu, si HRD langsung bilang, “Wah, ini dia yang kita cari!” Enggak cuma modal nekat dan senyum manis.

Kenapa Kita Jarang Tahu dan Enggak Merasa Untung Langsung?

Nah, ini dia misterinya, Saudara-saudara. Lembaga sepenting ini, kok ya, kayak hantu? Ada, tapi enggak kelihatan. Banyak orang yang sampai tua bangka pun enggak tahu LSP P1 itu makhluk apa. Kenapa?

Dia Cuma Urus Anak Sendiri: Ini alasan utamanya. LSP P1 itu sibuknya sama lulusan dari “induk”nya sendiri. Kayak ibu yang cuma peduli sama anak kandungnya, anak tetangga mah bodo amat. Jadi, wajar kalau Anda yang bukan mahasiswa atau lulusan dari lembaga itu, enggak diajak-ajak. Beda sama LSP P3 yang independen, itu baru mau melayani siapa saja, asal ada duitnya, eh, maksud saya, ada kompetensinya.

Sosialisasinya Pelit: Informasi tentang LSP P1 ini kayak bensin zaman BBM naik, langka dan mahal. Sosialisasinya cuma di kalangan sendiri, muter-muter di kampus atau forum industri. Masyarakat umum mah mana peduli? Paling mikirnya, “Ah, paling cuma urusan birokrasi lagi.”

Manfaatnya Nanti Dulu: Bagi masyarakat umum, manfaatnya enggak kerasa langsung. Kayak investasi saham, untungnya baru kerasa kalau sudah puluhan tahun. Kita enggak langsung dapat duit dari LSP P1. Tapi, nanti kalau ada lulusan yang tersertifikasi terus dia jadi profesional handal, itu kan kebaikan buat kita semua juga, biar enggak dilayani sama yang abal-abal.

Namanya Bikin Bingung: Coba bayangkan, Lembaga Sertifikasi Profesi P1. Dengar namanya saja sudah bikin pusing tujuh keliling. Kenapa enggak dinamakan “Badan Pembuat Jagoan Kerja” atau “Pabrik Kompetensi Nasional”, kan lebih gampang diingat? Ini malah pakai “P1” segala, kayak rumus kimia.

Walau Tak Tahu, Manfaatnya Tetap Mengalir

Meski Anda enggak pernah lihat wujud LSP P1, apalagi sampai diajak ngopi bareng, jangan salah, Saudara-saudara. Manfaatnya itu, walau tak terlihat, tetap mengalir seperti air sungai.

Tenaga Kerja Makin Jos: Kalau lulusan kampus sudah tersertifikasi, berarti kan mereka makin jago. Nanti kalau Anda butuh montir, dokter, atau tukang pijat, harapannya mereka sudah dijamin kompeten. Jadi, enggak perlu khawatir mobil mogok melulu, salah diagnosa penyakit, atau malah keseleo setelah dipijat.

Ekonomi Berjalan Lancar: Kalau tenaga kerjanya jago-jago, ekonomi kita juga makin moncer. Perusahaan jadi lebih efisien, produk makin berkualitas. Rakyat sejahtera, hidup pun tenang.

Pendidikan Jadi Bermutu: Karena ada LSP P1 ini, kampus atau sekolah jadi termotivasi untuk ngajar lebih baik. Kalau enggak, nanti lulusannya enggak lolos sertifikasi, bisa malu dong nama baik kampus?

Jadi, begitulah, Saudara-saudara. LSP P1 ini memang penting, meski seringkali ia hanya seperti bayangan, ada tapi tak kasat mata di mata masyarakat umum. Semoga dengan penjelasan ini, Anda tidak lagi bertanya-tanya, “LSP P1 itu makhluk apa, sih?”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *