News

Dosen PGSD UNISA Gelar Pelatihan Sablon di Sekolah Dasar

Harian Kuningan – Supaya mendukung pengembangan pendidikan dasar berbasis potensi lokal, Dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Islam Al-Ihya (UNISA) Kuningan menggelar kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) berupa pelatihan sablon sederhana dengan media kertas nasi.

Kegiatan tersebut dilaksanakan di SDN 2 Babakanmulya pada, Rabu (18/6/2025). Pelatihan tersebut bertujuan untuk menjawab tantangan dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di sekolah dasar yang selama ini dinilai terlalu teoritis dan kurang memberi ruang pada pengalaman belajar langsung.

Kegiatan diawali dengan melakukan observasi untuk mengidentifikasi kebutuhan sekolah, melakukan penyusunan modul pelatihan, melaksanakan workshop, melakukan demonstrasi teknik sablon sederhana dengan menggunakan kertas nasi, praktik bagi guru dan siswa membuat karya sablon dengan tema IPA. Melakukan refleksi hasil karya dan melakukan evaluasi tindak lanjut dengan memberikan penguatan bahwa PGSD UNISA Siap memberikan pendampingan lanjutan bagi sekolah dalam pelaksanaan P5 atau kebutuhan berbasis kelompok masyarakat.

Menurut Kaprodi PGSD UNISA, Suciati Nur Apryanti, siswa sekolah dasar berada pada fase operasional konkret sehingga membutuhkan pendekatan kontekstual dalam proses belajar.

“Kami ingin memberikan alternatif pembelajaran IPA yang menyenangkan dan bermakna melalui praktik sablon sederhana menggunakan media kertas nasi. Ini juga menjadi upaya memperkenalkan potensi lokal yang bisa dikembangkan lebih lanjut,” ujarnya.

Pelatihan diawali dengan observasi kebutuhan sekolah, penyusunan modul, hingga pelaksanaan workshop dan praktik langsung. Guru dan siswa dilatih menyablon dengan tema pembelajaran IPA. Hasil karya kemudian direfleksikan dan dievaluasi untuk perbaikan ke depan.

Kegiatan tersebut selaras dengan Visi UNISA Kuningan untuk menjadi perguruan tinggi Islam unggul di bidang kewirausahaan berbasis teknologi dan informasi pada tahun 2032.

“Melalui PKM ini, kami ingin menunjukkan bahwa pendidikan bisa berbasis potensi lokal dan mampu membuka peluang kewirausahaan mikro bagi masyarakat,” ungkapnya.

Pelatihan tersebut diharapkan tidak hanya meningkatkan minat dan pemahaman siswa terhadap IPA, tetapi juga memberikan bekal keterampilan praktis yang bermanfaat jangka panjang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *