News

Pendidikan: Jalan Menuju Perubahan Sosial yang Berkeadilan

Gambar saat ini tidak memiliki teks alternatif (alt). Nama berkas: IMG-20250504-WA0046.jpg

Harian Kuningan – Hari Pendidikan Nasional bukan sekadar momentum seremonial. Bukan hanya tentang mengenang ruang kelas, buku pelajaran, atau seragam sekolah. Lebih dari itu, ini adalah hari untuk mengingat harapan—harapan dari setiap anak yang bermimpi, dari setiap guru yang mengabdi, dan dari setiap individu yang percaya bahwa pendidikan adalah fondasi perubahan sosial yang sesungguhnya.

Di balik segala capaian pendidikan Indonesia, masih ada tantangan besar yang belum selesai. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2023, lebih dari 1 juta anak usia 7–18 tahun di Indonesia tidak mengenyam pendidikan formal. Sebagian besar berasal dari keluarga pra-sejahtera, wilayah 3T (terdepan, terluar, tertinggal), atau kelompok rentan seperti anak disabilitas dan pekerja anak. Ketimpangan akses pendidikan masih menjadi luka lama yang terus diperjuangkan penyembuhannya.

Di Rumah Ramah Nusantara, kami memandang pendidikan sebagai hak dasar, bukan sebuah privilese. Kami percaya bahwa setiap anak, tanpa terkecuali, berhak mendapatkan ruang untuk belajar, bertumbuh, dan bermimpi. Karena itu, kami terus bergerak—mendirikan ruang belajar komunitas, memfasilitasi pelatihan guru, mendampingi anak-anak marginal, dan menyuarakan keadilan pendidikan di ranah kebijakan maupun praktik lapangan.

Bagi kami, pendidikan bukan hanya tentang transfer ilmu. Ia adalah proses budaya yang menuntun potensi anak-anak untuk berkembang sebagai manusia yang utuh—yang berpikir kritis, memiliki empati sosial, dan mampu hidup berdampingan di tengah keragaman.Peringatan Hari Pendidikan Nasional ini menjadi pengingat bersama bahwa perjuangan masih panjang. Kita semua punya peran. Pemerintah, pendidik, orang tua, komunitas, dan lembaga sosial—harus berjalan seiring, memperjuangkan pendidikan yang inklusif, merata, dan bermakna.Mari kita terus nyalakan semangat itu. Agar tak ada satu pun anak bangsa yang tertinggal karena keterbatasan. Agar bangsa ini tumbuh dari akar yang kuat: pengetahuan, kepedulian, dan semangat gotong royong.Rumah Ramah NusantaraBergerak bersama, demi pendidikan untuk semua.

Oleh : Maryati

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *